Depok.
Pada hari Selasa tanggal 13 September 2022 Kecamatan Tapos gelar kegiatan Forum Pembauran dan Kewaspadaan Dini, tepatnya di lantai 2 aula Kecamatan Tapos. 
Abdul Mutolib S. Pd.i selaku Camat Tapos menjelaskan kegiatan Forum Pembaruan kebangsaan tujuannya yang pertama sebagai ajang silaturahim, kemudian juga komunikasi dan koordinasi antara pengurus Forum dengan pihak pemerintah Kecamatan.
Kemudian juga di situ dihadirkan narasumber dari kepolisian, dari Polsek Cimanggis dan juga dari Kesbangpol tentu kaitannya dengan penguatan lembaga.
Harapan Kita tentu dengan kegiatan ini namanya teman-teman dari Forum ini, dari forum ini mendapatkan berbagai macam informasi bahkan juga ada materi-materi yang terupdate ya tentang perkembangan yang terjadi di lingkungan kita khususnya di Kecamatan Tapos.
Masih Abdul Mutolib bagaimana kita menyikapi ya situasi dan kondisi yang ada misalnya, kalau katakanlah misalnya ada ga adanya hubungan terkait misalnya, dengan kenaikan BBM yang sekarang ini yang lagi viral dengan pembauran kebangsaan Ya tentu ada ya Kita sebagai lembaga tersebut harus bisa atau apa mendeteksi Dini. “Ujarnya.
Kira-kira ada nggak gejolak di tengah-tengah masyarakat. BBM dan itu harus diantisipasi gejala-gejala itu, atau tujuan dari lembaga ini adalah bagaimana bisa terciptanya harmonisasi di lingkungan. Ya harmonisasi dari semua unsur yang ada di masyarakat gitu ya unsur-unsur itu kan bisa terkait dengan agama bisa terkait dengan politik bisa terkait dengan suku bangsa dan begitu harus bisa di kayak orkestra gitu.
Ya ya bisa di mana dengan baik sehingga kemudian terjadi harmonisasi kehidupan di wilayah kita, khususnya di Kecamatan Tapos. Terus saya berharap kepada teman-teman Forum pembauran Kebangsaan secara internal yang harus bisa melakukan internalisasi penguatan ke dalam, ya mereka harus tahu tugas fungsinya sebagai pengurus forum.
Nah tugas fungsinya apa, ya kan diantaranya bisa menyerap aspirasi dari masyarakat, kemudian yang berikutnya harus juga punya kegiatan semacam diskusi dialog, dengan para pihak. Para pihaknya siapa, para pihak itu bisa merupakan Forum-forum dari suku yang ada di kita misalnya barangkali di kecamatan Tapos ini ada organisasi yang labelnya misalnya suku Batak, suku Betawi, suku Padang, seperti itu kan ada tuh ya Ada organisasi Padang kemudian misalnya Sunda ya Minang gitu kalau kalau misalnya ada dan kita tahu siapa tokohnya Atau ketuanya kita bisa duduk bareng dengan Ketua yang mengatasnamakan dari suku Batak dan suku Minang dari suku Maluku.
Misalnya suku Jawa, Kalau di Depok kan ada KOOD,(Komunitas Orang-Orang Depok) di sini juga kan ada pengurus Kecamatan Tapos duduk bareng siapa yang memfasilitasi pemerintah. Dalam hal ini Kecamatan dan organisasi pembauran berdialog gitu ya kira-kira situasi yang hari bisa untuk kemudian bisa tercipta kerukunan dan harmonisasi.
Kenapa karena saling ketemu, ya saling saling berkomunikasi untuk kemudian bisa menciptakan kerukunan, kenyamanan di dalam lingkungan. Di khawatirkan kalau terjadi Gejolak ini ya ada ancaman terhadap kebangsaan, atau ada ancaman terhadap keberlangsungan kebangsaan kita.
Kira-kira begitu maka hadir kebangsaan ini untuk membuat kita semua kuat di dalam silaturahim kemudian saling memahami yang kalau kita adalah satu bangsa dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dengan prinsip dasar negara kita Pancasila.
Sehingga tercipta kerukunan, jadi gejala-gejala ini harus segera bisa di tangkap oleh teman-teman. Bahkan Kalau mungkin teman-teman Forum pembauran kebangsaan itu bisa mencatat berapa organisasi yang kesukuan di sini.
Sifatnya itu kan bukan berarti bukan Indonesia bukan itu juga cuman Mereka ingin mengekspresikan bahwa para perantau yang ada di kita membangun persatuan tetapi dalam koridor sebagai bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila”Tutup Abdul Mutolib.
(RED/NW)
EDITOR : JIMY. A
COPYRIGHT2022.
